Palang Pintu Parkir Menggunakan Smart Card Berbasis
PLC
Sistem
parkir yang berlaku saat ini masih bersifat manual dengan menggunakan karcis parkir
sebagai bukti parkir kendaraan dan pembayaran biaya parkir kendaraan dilakukan secara
tunai. Sistem parkir yang demikian memiliki kelemahan antara lain, kurangnya tingkat
keamanan dan dapat menimbulkan praktik korupsi pada petugas parkir. Dari permasalahan
tersebut, maka timbul ide untuk membuat suatu sistem komputerisasi parkir yang dapat
membantu pengaturan lahan parkir. Sistem komputerisasi parkir yang ada
dipasaran sudah banyak berkembang namun sistem parkir yang digunakan pada saat
ini pada sebagian besar tempat umum masih menggunakan sistem parkir yang
bersifat manual, dalam pengertian bahwa jika suatu kendaraan akan memasuki
areal parkir, maka petugas pada pintu masuk akan mencatat nomor pelat kendaraan
tersebut pada karcis parkir. Kemudian karcis parkir tersebut akan diberikan
kepada pemilik kendaraan apabila telah membayar biaya parkir secara tunai, lalu
kendaraan tersebut sudah dapat memasuki lahan parkir. Pada saat kendaraan akan
keluar dari area parkir, maka pengemudi kendaraan harus memberikan karcis
parkir tersebut kepada petugas di pintu keluar sebagai bukti bahwa nomor pelat
kendaraan sesuai dengan nomor pelat kendaraan yang tertulis pada karcis parkir.
Bila sesuai, maka kendaraan tersebut baru diperboleh keluar dari area parkir.
Sistem parkir manual tersebut kurang aman dan tidak efisien.
Cara Kerja Alat-Alat yang Saling
Berhubungan Dengan yang Lainnya Dalam Sistem PLC:
1. 1. Sensor RFID
RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek
dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio
untuk membaca informasi dari sebuah perangkat kecil yang disebut tag
atau transponder (transmitter +
responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari
perangkat yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID reader). RFID merupakan
teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk
operasi otomatis.
2. 2. Tag RFID
Tag RFID adalah perangkat radio kecil yang juga
disebut sebagai transponder atau barcoderadio.
Tag ini terdiri dari sebuah microchipsilikon sederhana yang melekat pada
antena kecil dan dipasang pada substrat. Microchip itu sendiri dapat berukuran
sekecil butiran pasir, seukuran 0,4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang
unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu
sendiri dapat read-only, read-write,
atau write-once read-many. Antena yang
terpasang pada microchip mengirimkan informasi dari chip ke reader. Biasanya
rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar
mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag
tersebut terpasang atau tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi.
Tag dapat di-scan dengan readerbergerak maupun stasioner menggunakan gelombang
radio.
3. 3. RFID Reader
Dalam sistem RFID diperlukan sebuah readeratau alat
scanning-device yang dapat membaca tag
dengan benar. Reader sering kali
disebut sebagai interogator atau
pemindai. Reader ini memiliki beberapa
antena yang berfungsi mengirim dan menerima data ke tag dan dari tag. Ketika reader
memancarkan gelombang radio, seluruh
tag yang dirancang pada frekuensi
tersebut serta berada pada rentang bacanya akan memberikan respon. Sebuah reader juga dapat berkomunikasi dengan tagtanpa kontak langsung, tergantung kepada frekuensi
radio dan tipe tag (aktif atau pasif) yang
digunakan. Reader dapat dibedakan berdasarkan kapasitas
penyimpanannya, kemampuan pemrosesnya, serta frekuensi yang dapat dibacanya.
4. 4. Host Komputer
Selanjutnya data yang diakuisisi oleh readerini
kemudian disalurkan ke host komputer, yang dapat menjalankan perangkat lunak
atau spesialis RFID middleware untuk menyaring data dan rute ke aplikasi
yang benar, untuk diolah menjadi informasi yang bermanfaat.
5.
5. Sensor Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetikdari panjang gelombang lebih panjang dari
cahaya tampak,
tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah"
(dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan
memiliki panjang gelombang antara 700 nm
dan 1 mm. Sensor inframerah adalah sebuah rangkaian foto transistor dan led
inframerah yang dihubungkan secara optic dengan menggunakan gelombang cahaya
inframerah sebagai penghubungnya. Foto
transistor akan
aktif apabila terkena cahaya dari led inframerah. Antara Led dan foto transistor
dipisahkan oleh jarak. Jauh dekatnya jarak memengaruhi besar intensitas cahaya
yang diterima oleh foto transistor.
6.
6. Push Button
Push Buttton atau tombol tekan (Gambar 3) merupakan
jenis saklar yang paling sederhana dari sekian jenis saklar. Saklar ini hanya
bekerja sesaat yaitu pada saat ditekan saja dan jika dilepas maka akan terputus
kembali. Konstruksi saklar tekan ini terdiri atas dua bagian utama yaitu bagian
mekanik (tombol penekan) dan bagian elektrik (kontak kontak). Pada saklar yang
digunakan ini hanya terdapat satu jenis kontak yaitu kontak Normally Open (NO).
Pada saat ditekan maka kondisi kontak akan berubah. Kontak NO akan berubah
menjadi Normally Close (NC).
7.
7. Limit Switch
Limit switch atau saklar pembatas merupakan jenis
saklar yang tidak memiliki pengunci dan hanya bekerja sesaat. Saklar ini akan
bekerja jika tuasnya tertekan oleh suatu benda atau peralatan lain. Bagian
utama dari saklar pembatas antara lain kontak NO dan NC, pengungkit atau roda
penyulang yaitu bagian yang tersentuh oleh mekanisme lain yang kemudian
menggerakkan lengan pengungkit. Adanya gerakan tersebut menyebabkan kondisi kontak
pada limit switch akan berubah. Kontak NC akan membuka sedangkan NO akan menutup.
Karena saklar pembatas ini tidak berpengunci maka jika tekanannya lepas,
kontakkontaknya akan kembali pada kondisi semula.
8.
8. PLC
PLC
(Programmable Logic Controller) pada dasarnya
adalah sebuah komputer yang khusus
dirancang untuk mengontrol
suatuproses atau mesin. Proses
yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti
pada sistem-sistem servo, atau
hanyamelibatkan kontrol dua keadaan (ON/Off) saja, tetapi dilakukan
secara berulang-ulangseperti umum
dijumpai pada mesin pengeboran, sistem
konveyor dan lain sebagainya. PLC
secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat
diprogram, tetapi pada kenyataannya, PLC
secara fungsionaltidak lagi terbatas
pada fungsi-fungsi logika saja.
Sebuah PLC dewasa ini dapat
melakukanperhitungan-perhitungan aritmatika
yang relatif kompleks, fungsi
komunikasi, dokumentasi dan lain sebagainya.
PLC Omron CPM 1A pada Gambar 5 dapat menerima
inputan berupa data On dan Off (discrete atau digital) selain itu juga PLC juga
dapat menerima inputan analog. Meskipun ada beberapa PLC tidak memiliki Analog
to Digital Converter (ADC) internal, hal ini dapat kita atasi dengan
menambahkan ADC eksternal sendiri. Sedangkan Output PLC berupa data On dan Off (discrete atau digital). Istilah logika (logic) dipergunakan
karena pemrograman yang harus dilakukan sebagian besar berkaitan dengan pengimplementasian
operasi-operasi logika dan switching.
9. 9. Motor DC Power Window
Motor merupakan perangkat elektromagnetik yang
berfungsi untuk mengubah energi listrik mejadi energi mekanik. Motor DC, adalah
motor yang bekerja apabila diberi arus searah pada terminal masukannya.
Gambaran Tentang Cara Kerja Aplikasi Dalam Sistem
Cara Kerjanya :
a.
RFID reader
berfungsi memberikan masukan ke PLC melalui mikrokontroler apabila Tag RFID ditempelkan
maka akan menggerakan palang naik.
b.
Push Button
Up berfungsi memberikan masukan ke PLC
melalui mikrokotroler apabila push button ditekan akan menggerakan palang naik.
c.
Push Button
Down berfungsi memberikan masukan ke PLC
melalui mikrokotroler apabila push button ditekan akan menggerakan palang
turun.
d.
Sensor inframerah
berfungsi memberikan masukan saat sensor inframerah terhalang oleh mobil yang
masuk ke areal parkir dan mengaktifkan timmer yang kemudian akan menggerakan
palang turun.
e.
Mikrokontroler
berfungsi sebagai slave yang menghubungkan sensor-sensor ke PLC.
f.
PLC berfungsi
sebagai pengendali sistem yang mengedalikan jalannya sistem.
g.
Palang Up adalah kondisi dimana palang parkir bergerak
naik yang digerakan oleh motor DC power window.
h.
Palang Down adalah
kondisi palang bergerak menutup yang digerakan oleh motor DC power window.
Sumber : Jurnal Internet
Sumber : Jurnal Internet
0 komentar:
Posting Komentar