Metrotvnews.com,Yogyakarta: Raja
Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengeluarkan Sabdaraja ke dua di
Siti Hinggil Keraton Yogyakarta. Dalam sabdanya, Sultan mengangkat putri
pertamanya GKR Pembayun sebagai putri mahkota penerus tahta kerajaan Yogyakarta.
Menurut seorang abdi dalem yang tak
mau menyebutkan namanya, pembacaan Sabdaraja kedua itu berlangsung tertutup.
Hanya keluarga dan abdi dalam keraton yang menghadirinya. Awak media tak
diizinkan meliput.
"Ada peresmian gelar Mangkubumi
(putri mahkota) bagi putri pertama Sultan dari sebelumnya bergelar Gusti
Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun menjadi GKR Mangkubumi," tuturnya di Keraton
Yogyakarta, Selasa (5/5/2015).
Sementara itu, anggota keluarga keraton enggan berkomentar. Mereka bungkam
saat awak media menanyakan soal Sabda Raja itu.
"Nanti akan disampaikan di jumpa pers," kata seorang kerabat
keraton, KRT Yudhohadiningrat.
Dari pantauan Metrotvnews.com, para abdi sibuk di sekitar Sitihinggil
Kompleks Keraton Yogyakarta. Sejak pukul 09.00 WIB, para abdi dan keluarga
berdatangan ke lokasi acara.
Sekitar pukul 10.50 WIB, Sultan tiba di Sitinggil. Ia memasuki lokasi acara bersama Ratu
Yogyakarta, GKR Hemas, dan putri-putri mereka.
Sultan mengenakan baju kebesaran berwarna hitam dengan kain batik motif
parang dan kulup biru muda. Sekitar pukul 11.30 WIB, Sri Sultan bersama
keluarga meninggalkan lokasi.
Sabdaraja itu merupakan kali kedua disampaikan Sri Sultan. Sepekan lalu,
Sri Sultan pun menyampaikan Sabdaraja pertama secara tertutup. Di Sabdaraja pertama
itu, Sri Sultan mengatakan ia mengganti nama dan gelarnya.
(RRN )
Dalam beritu tersebut Sri Sultan mengeluarkan
sabda akan memberi gelar putrinya menjadi putri mahkota. Walaupun setahu saya
hanya ada putra mahkota yang akan nantinya menjadi raja jika raja tersebut
sudah meninggal atau menurunkan tahtanya, Tetapi dijaman globalisasi seperti
ini hal – hal yang bersifat memiliki kekuasaan seperti raja sudah kurang pantas
di hal layak umum. Karena dijaman ini kita sudah hidup berdemokrasi dan
penggolongan manusia sesuai kasta – kastanya harus dihapuskan karena tidak adil
bagi saya. Kenapa begitu? Karena orang bawahan hanya bisa tunduk pada atasan
walaupun hal yang dia lakukan itu benar, apalagi kita berada di jaman yang
berdemokrasi ini semua orang mempunyai hak untuk melakukan kegiatan apapun
selagi hal itu tidak melewati norma – norma yang telah ditetapkan. Mungkin
hanya segitu saja pendapat dari Saya, mohon maaf jika ada kesalahan.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
0 komentar:
Posting Komentar